c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

CATATAN VALID

05 Mei 2023

16:00 WIB

Mengenal Apa Itu Nanoteknologi

Nanoteknologi mengacu pada metode menghasilkan produk yang kisaran ukurannya dalam nanometer. Satu nanometer setara dengan sepermilyar meter (10−9 m)

Penulis: Mohammad Widyar Rahman

Editor: Rikando Somba

Mengenal Apa Itu Nanoteknologi
Mengenal Apa Itu Nanoteknologi
Seorang ilmuan sedang menutup papan teknologi elektronik nano. Shutterstock/Mike_shots

Istilah “nano” merujuk ke bahasa Yunani yang berarti 'kerdil'. Atau, sesuatu yang sangat kecil berukuran sepermilyar meter (10−9 m). Sebagai perbandingan, ketebalan selembar kertas sekitar 100.000 nm, sehelai rambut manusia memiliki ketebalan 60.000 nm. Sedang virus berukuran sekitar 100 nm dan untai DNA manusia memiliki radius 1 nm.

Istilah nano ini tidak lepas dari awal mula perkembangan ilmu terkait nano yang dapat ditelusuri hingga masa Yunani dan Democritus pada abad ke-5 SM. Pada saat itu para ilmuwan mempertimbangkan pertanyaan terkait materi, bagaimana materi masih dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, hingga unsur terkecil penyusun materi, tak terpisahkan, dan tak dapat dihancurkan yang kelak kita kenal sebagai atom.

Secara konsep, nanoteknologi diperkenalkan oleh Fisikawan Amerika dan peraih Hadiah Nobel Richard Feynman pada tahun 1959. Lima belas tahun kemudian, Norio Taniguchi, seorang ilmuwan Jepang sebagai orang pertama yang mempopulerkan dan mendefinisikan istilah "nanoteknologi" pada tahun 1974.

Pertanyaan yang kerap muncul, apakah mungkin kita dapat melihat partikel berukuran nano? Jawabnya pasti bisa. Tapi ada syaratnya untuk memungkinkan mata melihat ukuran ini. Setidaknya harus ada salah satu dari peralatan ini: scanning electron microscope (SEM), transmission electron microscope (TEM), field ion microscope (FIM) untuk memungkinkan mata melihat benda dengan ukuran sangat kecil itu. Atau, perkembangan terbaru dari peralatan ini diantaranya scanning tunneling microscope (STM), atau atomic force microscope (AFM).

Seiring waktu, hal terkait nano ini berkembang menjadi disiplin ilmu sendiri yaitu nanosains. Dalam perkembangannya, nanosains dan nanoteknologi telah diterapkan di berbagai bidang lainnya seperti ilmu komputer, biologi, kimia, dan teknik.

Nanosains dan nanoteknologi yang berkembang di bidang ilmu komputer diantaranya untuk mengurangi ukuran komputer biasa menjadi ukuran yang kecil seperti laptop, teknologi ponsel pintar dan perangkat elektronik modern lainnya untuk penggunaan sehari-hari.

Di bidang "nanopharmaceuticals", nanoteknologi digunakan sebagai pengobatan dan penanda/biomarker. Sebagai obat, partikel nano dapat membantu obat untuk dapat terserap tubuh dan menuju pusat rasa sakit di dalam tubuh (meminimalkan efek samping). Selanjutnya, partikel nano yang digunakan untuk deteksi biomarker seperti nanobiochips, nanoelectrodes, atau nanobiosensors.

Fungsi biomarker ini merupakan kemajuan paling signifikan dalam nanoteknologi di bidang biomedis terutama dalam terapi kanker karena dapat menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi keterbatasan dari metode kemoterapi dan radioterapi.

Penerapan lainnya dari nanoteknologi adalah untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Misalnya, digunakan dalam mengatasi pencemaran baik di air maupun udara dan menghasilkan energi yang lebih efisien dan hemat biaya, seperti memproduksi solar cell yang menghasilkan listrik dengan biaya yang kompetitif.

Sayangnya, penerapan nanoteknologi Indonesia masih kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Indonesia baru menghasilkan 33 produk berbasis nanoteknologi dari 14 perusahaan. Sementara itu, Singapura menghasilkan 79 produk dari 29 perusahaan dan Malaysia menghasilkan 150 produk dari 66 perusahaan.

Padahal, semakin luasnya penerapan nanoeknologi di segala bidang, membuat pengembangan nanoteknologi dapat menjadi solusi kunci dalam memajukan industri hilir di Indonesia.   

 

Referensi:
Bayda S, Adeel M, Tuccinardi T, Cordani M, Rizzolio F. 2020. The History of Nanoscience and Nanotechnology: From Chemical-Physical Applications to Nanomedicine. Molecules, 25 (1): 112.
https://www.technology.org/2019/08/03/introduction-to-nanotechnology-basic-concepts-explained/ [diakses pada tanggal 2 Mei 2023]
https://statnano.com/country/indonesia [diakses pada tanggal 2 Mei 2023]


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar