Mengapa Lambung Kapal Berwarna Merah?

Pada zaman berjayanya kapal layar, yakni abad ke-18 dan ke-19, kapal-kapal besar, seperti kapal perang dan kapal dagang, sangat bergantung kepada ketahanan lambung kapal. Pada zaman itu, lambung kapal sering ditumbuhi teritip dan alga. Kedua jenis tanaman ini membuat daya tahan lambung menurun sehingga berdampak terhadap kecepatan kapal. 

Untuk mengatasi hal tersebut, para pembuat kapal pada masa itu menggunakan lapisan tembaga sebagai biosida untuk mencegah organisme laut menempeli lambung kapal. Penggunaan tembaga pada cat untuk lambung kapal saat itu menyebabkan lambung kapal berwarna merah. 

Karena dinilai praktis untuk menjaga primanya kondisi lambung kapal, pengecatan lambung kapal menggunakan lapisan tembaga terus digunakan dan berlanjut hingga masa modern.

Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan tembaga dalam campuran cat mulai dikurangi dengan tujuan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.

Industri cat mulai mengembangkan cat-antifouling dengan campuran tembaga yang lebih sedikit. Karena penggunaan warna merah telah berlangsung cukup lama, maka warna merah tetap sering digunakan untuk mempertahankan tradisi dalam industri kapal. 

Selain itu, warna merah juga dinilai lebih efektif untuk mengidentifikasi garis air kapal, sehingga kru dapat lebih mudah memantau kondisi kapal ketika sedang berlayar. Terutama, saat kapal bermuatan penuh dan dalam kondisi visibilitas yang buruk.

Tradisi pengecatan warna merah pada lambung kapal tidak hanya berlaku untuk kapal-kapal besar. Kapal-kapal keci,l seperti kapal nelayan dan yacht, juga mengikutinya. 

Meskipun beberapa kapal modern sekarang menggunakan warna lain, merah tetap menjadi warna yang paling umum dan ikonis karena sejarah panjangnya dalam industri maritim.

Referensi:

https://www.marineinsight.com/naval-architecture/hull-ship-understanding-design-characteristics/
https://www.trainshop.co.uk/blog/post/1135-why-are-ships-hulls-painted-red-beneath-the-waterline.html
https://www.gc.noaa.gov/documents/091608-imo-anti-fouling.asp.htm