19 Desember 2024
16:00 WIB
Mengapa Bioskop Terletak Di Lantai Atas Mal?
Bioskop biasanya berada di lantai atas sebuah mal. Hal ini bukanlah suatu kebetulan, ada pertimbangan arsitektur dan bisnis di balik penempatannya.
Penulis: Kevin Sihotang
Editor: Rikando Somba
XXI cinema di area Summarecon Mall-Bandung, Indonesia. Shutterstok/silvawantini
Bioskop menjadi salah satu unsur penting bagi sebuah pusat perbelanjaan atau yang biasa kita sebut mal. Bioskop bersama dengan toko swalayan besar (department store) hingga restoran atau kafe menjadi beberapa key tenant atau penghuni yang menentukan pengunjung bagi mal untuk menarik pengunjung.
Nah, Sobat Valid yang sering mengunjungi mal tentu menyadari bahwa bioskop sering kali ditempatkan di lantai paling atas. Mengapa demikian?
Hal itu bukanlah kebetulan. Ada pertimbangan dari sisi arsitektur dan bisnis di balik penempatan tersebut.
Mengutip Marketing Mind dan Trends, lantai atas mal biasanya kurang menarik untuk toko-toko ritel karena tidak memiliki lalu lintas pejalan kaki yang tinggi. Bioskop, yang tidak bergantung pada lokasi strategis di lantai dasar, bisa mengoptimalkan penggunaan ruang ini.
Penempatan bioskop di lantai atas juga membantu mengatur arus keramaian di mal. Area lantai atas biasanya tidak terlalu padat, sehingga pengunjung bioskop dapat menikmati pengalaman yang lebih nyaman tanpa mengganggu pengunjung di area utama mal. Hal ini juga membantu mencegah penumpukan massa di lantai dasar.
Dari segi teknis, bioskop memerlukan ruang yang ekstra besar untuk auditorium, ruang proyektor, hingga beberapa fasilitas lainnya. Untuk itu, lantai atas yang memiliki tata letak fleksibel dan area yang luas sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan ini. Beberapa mal bahkan mengkhususkan satu lantai penuh di bagian atas hanya untuk bioskop.
Kemudian, bioskop juga menghasilkan suara yang cukup keras selama pemutaran film. Penempatan di lantai atas membantu meminimalkan gangguan suara dan getaran ke area lain di mal, terutama toko-toko atau restoran. Struktur bangunan di lantai atas lebih mudah diisolasi untuk memastikan kenyamanan pengunjung di lantai lain. Sebaliknya, penempatan bioskop di lantai atas diharapkan mampu memberikan kesan privasi dan premium bagi para pengunjung bioskop.
Aspek keamanan juga perlu diperhatikan mengingat bioskop sering kali memiliki pengunjung dalam jumlah banyak. Menempatkannya di lantai atas juga mempermudah pengaturan evakuasi darurat. Dengan berada di area yang lebih tinggi, bioskop memiliki jalur evakuasi yang lebih strategis, seperti tangga darurat langsung ke luar gedung.
Sementara dari sisi pemasaran dan bisnis, bioskop juga digunakan pengelola mal untuk mendorong bisnis toko atau tenant lainnya. Menempatkan bioskop di lantai atas pada akhirnya “memaksa” pengunjung harus melewati berbagai toko dan restoran sebelum sampai di bioskop. Ini memberikan potensi kemungkinan mereka berhenti untuk berbelanja atau makan lebih besar.
Salah satu fasilitas lain yang didorong bisnisnya oleh bioskop adalah food court. Sebagian besar mal menempatkan food court di lantai atas, sering kali berdekatan dengan bioskop.
Setelah menonton film selama 1,5 – 2 jam, pengunjung cenderung lapar atau ingin bersantai sejenak, sehingga mereka lebih mungkin mengunjungi food court. Ini menciptakan sinergi yang menguntungkan antara bioskop dan tenant makanan.
Referensi:
Across. (2019). The Importance of Cinemas in Malls. Diakses dari: https://www.across-magazine.com/the-importance-of-cinemas-in-malls/
Marketing Minds. (2020). Reasons Why Movie Theaters Are Kept On Top Floor In Shopping Malls. Diakses dari: https://marketingmind.in/reasons-why-movie-theaters-are-kept-on-top-floor-in-shopping-malls/
Trends Ideas. (2021). Why are cinemas so important to shopping centres?. Diakses dari: https://trendsideas.com/stories/why-are-cinemas-so-important-to-shopping-centres