c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

CATATAN VALID

03 Juni 2025

15:00 WIB

Makna Perkembangan Gelas Wine Dari Yunani Kuno

Perkembangan gelas wine di masa Yunani Kuno, menunjukkan bagaimana desain wadah mencerminkan makna perubahan sosial.

Penulis: Aloysius Elan Satria Wijaya

Editor: Rikando Somba

<p>Makna Perkembangan Gelas Wine Dari Yunani Kuno</p>
<p>Makna Perkembangan Gelas Wine Dari Yunani Kuno</p>

Minuman Wine. Shutterstock/Zetaphotostudio

Di Yunani Kuno, gelas wine atau gelas untuk meminum anggur berkembang menjadi berbagai bentuk yang disesuaikan tidak hanya dengan kebutuhan praktis. Perkembangan bentuknya  juga erat dengan suasana dan tata cara dalam simposium acara minum bersama yang menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial pria Athena. 

Bahan utama gelas wine saat itu adalah tanah liat yang dibakar, kemudian dilapisi glasir dan dihias dengan teknik lukis black-figure atau red-figure, menciptakan benda yang bukan hanya fungsional, tetapi juga penuh detail visual dan makna simbolik.

Dalam konteks Yunani Kuno, simposium (symposion, dari bahasa Yunani yang berarti syn = bersama dan pinein = minum) adalah acara minum anggur bersama yang berlangsung setelah makan malam, biasanya diikuti oleh kalangan pria elite Athena. Simposium bukan sekadar kegiatan bersantai, melainkan sebuah institusi sosial yang penting, di mana percakapan, musik, puisi, permainan, dan bahkan diskusi filosofis berlangsung dalam suasana yang diatur secara kultural. 

Acara ini biasanya berlangsung di ruang khusus bernama andron, dan hanya pria yang diundang yang boleh hadir, meskipun perempuan penghibur (hetaira) atau pemusik kadang diikutsertakan. Simposium memiliki struktur tertentu, termasuk pemilihan pemimpin simposium (symposiarch) yang bertugas mengatur kadar campuran wine dan air, serta tempo minum para peserta.

Mastos Cup Bentuk Awal Gelas Wine
Kaitannya yang erat dengan ritual sosial dan estetika menjadikan bentuk gelas wine sebagai bagian penting dalam simposium. Salah satu bentuk awal yang menarik adalah mastos cup, yaitu gelas dengan ujung runcing di bawah dan dua gagang di samping. Karena tidak bisa diletakkan di permukaan datar tanpa penyangga, mastos menuntut cara minum yang lebih aktif dan penuh perhatian. 

Meskipun tidak umum digunakan dalam simposium, bentuk ini mencerminkan eksperimen awal dalam merancang pengalaman minum wine yang lebih intens dan sadar. Meskipun tidak umum digunakan dalam simposium, bentuk ini mencerminkan eksperimen awal dalam merancang pengalaman minum wine.

Seiring waktu, mastos cup turut mengalami perubahan signifikan dalam struktur dan fungsinya bersamaan dengan simposium. Pada awalnya, simposium merupakan pertemuan eksklusif yang dihadiri oleh pria elite. Dalam suasana ini, konsumsi wine dibatasi dan diatur secara ketat, baik dalam kadar campuran dengan air maupun dalam urutan minum. Namun, memasuki abad ke-5 dan ke-4 SM, simposium mulai menjadi lebih inklusif dan cair. Pertemuan dan pertunjukan musik tetap ada, tetapi digantikan atau dilengkapi dengan bentuk hiburan yang lebih ringan dan permainan yang lebih interaktif.

Perubahan simposium ini turut mendorong inovasi dalam desain gelas wine. Muncul bentuk-bentuk seperti kantharos, dengan mangkuk lebih dalam dan gagang tinggi, serta skyphos, yang lebih sederhana dan tegak. Kantharos kerap digunakan dalam konteks keagamaan atau ritual, menunjukkan bahwa minum wine juga menyentuh sisi spiritual. Sementara itu, skyphos menjadi pilihan untuk suasana yang lebih santai dan praktis. 

Gelas-gelas ini mencerminkan cara minum yang mulai bergeser dari lambat dan penuh pertimbangan, menjadi lebih cepat atau spontan, tergantung bentuk wadah dan acaranya.

Bentuk gelas wine menjadi cerminan dari dinamika sosial dalam simposium: dari eksklusif ke inklusif, dari formal ke santai, dari sekadar minum ke pengalaman sosial dan spiritual yang kompleks. 

Pengaruh bentuk gelas wine dari masa Yunani Kuno ini masih terasa hingga hari ini. Gelas bertangkai panjang yang sekarang umum digunakan mengingatkan pada kylix atau kantharos, di mana pemisahan antara tangan dan mangkuk dirancang untuk menjaga suhu wine dan memberi kesan elegan saat digunakan. Desain modern juga mengikuti prinsip bahwa bentuk memengaruhi pengalaman minum. 

Gelas untuk pinot noir dibuat lebar agar aroma bisa terkumpul, sementara gelas untuk sparkling wine tinggi dan sempit agar gelembung bertahan lebih lama melanjutkan tradisi kuno di mana desain wadah menyatu dengan cara kita menikmati isinya.


Referensi:

  1. Department of Greek and Roman Art. “The Symposium in Ancient Greece.” In Heilbrunn Timeline of Art History. New York: The Metropolitan Museum of Art, 2000–. http://www.metmuseum.org/toah/hd/symp/hd_symp.htm (October 2002)
  2. https://www.nationalgeographic.com/history/history-magazine/article/ancient-greece-symposium-dinner-party
  3. https://drinkingvessels.commons.bgc.bard.edu/symposia-cup-or-mastos/

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar