c

Selamat

Jumat, 17 Mei 2024

CATATAN VALID

29 Oktober 2021

18:00 WIB

Kontribusi Jarum Jahit Terhadap Peradaban Manusia

Jarum juga sempat menjadi barang mewah. Pada dekade awal abad ke-16, jarum sempat menjadi objek yang eksotis, istimewa, dan menunjukkan status sosial.

Penulis: Mohammad Widyar Rahman

Editor: Rikando Somba

Kontribusi Jarum Jahit Terhadap Peradaban Manusia
Kontribusi Jarum Jahit Terhadap Peradaban Manusia
Ilustrasi jarum jahit. Shutterstock/dok

Jarum adalah benda yang biasa kita temui sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa benda kecil runcing ini telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia dan tercatat dalam sejarah?  

Jarum pada awalnya memang merupakan alat dasar untuk menjahit, menyulam, dan merajut, dengan beragam bentuknya. Jarum jahit pada awalnya, sangat penting untuk membantu manusia purba membuat pakaian dari bulu dan kulit binatang, yang berfungsi sebagai pelindung selama zaman es. 

Jarum jahit bentuknya kecil dan ramping seperti batang, dengan ujung runcing tajam guna memudahkan jarum menembus kain. Kemudian, di ujung berlawanan terdapat lubang yang berfungsi membawa benang. 

Jarum tertua yang pernah ditemukan, berasal dari sekitar 60.000 tahun yang lalu. Jarum yang dibuat dari tulang buatan manusia  atau kemungkinan besar tulang burung itu ditemukan di Afrika Selatan. 

Sementara itu, jarum lain yang terbuat dari tulang dan gading telah ditemukan di Slovenia, China, dan Rusia. Jarum kedua ini diduga berasal dari antara 45.000 dan 30.000 tahun yang lalu. 

Lebih lanjut, jarum pertama dengan lubang di salah satu ujungnya, diduga  berasal dari sekitar 25.000 tahun yang lalu.

Dalam temuan lain, didapat jarum dengan bahan dasar tembaga Armenia. Jarum ini diduga berasal dari sekitar 7.000 SM. Jarum yang sama menandai perkembangan pemanfaatan logam sebagai bagian dari perkembangan besar dalam teknologi manusia. 

Perkembang jarum kian penting, selaras temuan sutra di China. Adalah masyarakat di China yang memulai menggunakan jenis jarum kecil seperti jarum yang kita temui belakangan ini. 

Pandai besi di China mulai membuat jarum baja tipis yang tajam pada masa pemerintahan Dinasti Han, atau sekitar 200 SM. Pembuatan ini dilakukan sekitar 100 tahun setelah pekerja logam India mulai membuat baja. 

Jarum tipis, tajam, dan kuat ini dibutuhkah oleh para penjahit di negeri tirai bambu itu untuk menjahit pakaian sutra. Jarum kemudian diproduksi massal karena China mulai mengekspor kain jenis ini di sepanjang Jalur Sutra. 

Pada saat yang sama, jarum juga digunakan untuk keperluan medis oleh para tabib di China yang mengusung pengobatan akupunktur. 

Tidak berselang lama setelah itu, penjahit di China mulai menggunakan cincin bidal. Cincin ini adalah jenis pelindung jari pada saat menjahit, dan terbuat dari perunggu. 

Cincin bidal kemudian dengan cepat menyebar ke Tashkurgan, di wilayah China Barat dan ke Scythian Chersonese di Laut Hitam. Sebaran jarum semakin luas lagi dengan adanya pabrik jarum di Antiokhia dan Damaskus dan Adrianopel pada abad kedua Masehi. 

Perkembangan ini mendasasari munculnya sulaman koptik Mesir yang dimulai tidak lebih dari 500 Masehi. 

Berbuntut Temuan Lain
Tren cincin bidal yang booming di China merambah ke Asia Tengah dan Asia Barat. Namunm di dua wilayah ini, bidal menjadi berbentuk kubah seperti bidal modern sekitar tahun 1000 Masehi. 

Hal ini kemungkinan disebabkan orang-orang di Asia Tengah dan Asia Barat menjahit katun, bukan sutra. Bidal tebal dan berat yang digunakan untuk menjahit kulit atau kain layar. 

Dalam perkembangan sejarah, di Inggris jarum baja pertama dibuat pada tahun 1545 oleh para penduduk asli India. Pelopornya adalah Christopher Greening, yang mendirikan bengkel di Long Crendon, Buckinghamshire, pada 1560. 

Tak lama kemudian, pembuat kawat Inggris telah menemukan mesin untuk memproduksi jarum jahit secara massal.

Jarum juga sempat menjadi barang mewah. Pada dekade awal abad ke-16, jarum sempat menjadi objek yang eksotis, istimewa dan langka. Jarum dihargai dan dikagumi, membanggakan dan mendukung industri kerajinan yang sukses. 

Jarum perak atau emas dianggap sebagai hadiah luar biasa di antara orang kaya dan jarum tersebut dikenakan dengan aman pada kantong yang terpasang di sekitar kepala ikat pinggangnya. 

Pada 1770, jarum kian penting dan dipatenkan oleh James Hargreaves. Jarum jenis ini diyakini mendorong terciptanya mesin jahit. Diproduksinya mesin jahit secara massal mendorong terciptanya jarum khusus yang ditemukan Charles Weisenthal, seorang berkebangsaan Jerman. 

Jarum ini dipatenkan di Inggris dengan predikat "jarum yang dirancang untuk mesin". Pada 1800'an, mesin jahit menjadi hal yang biasa ada di rumah di banyak negara  

Peran jarum kian terkokohkan setelah datangnya revolusi industri. Alat kecil nan sederhana ini telah memungkinkan manusia untuk menciptakan pakaian, melakukan diversifikasi produk dan kemajuan selama berabad-abad, serta memperkuat perdagangan antar benua dan budaya.

Referensi:
Carr, K.E. Steel needles and sewing machines – History of clothing. Quatr.us Study Guides, June 8, 2017. Web. October 9, 2021.
https://www.britannica.com/technology/needle-tool [di akses pada tanggal [27 Oktober 2021]
https://www.britannica.com/technology/spinning-jenny [di akses pada tanggal [28 Oktober 2021]
https://www.ngv.vic.gov.au/the-sewing-needle-a-history-through-16-19th-centuries/ [di akses pada tanggal [27 Oktober 2021]
https://trc-leiden.nl/trc-needles/tools/embroidery/sewing-needles [di akses pada tanggal [27 Oktober 2021]


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar