c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

CATATAN VALID

08 Februari 2022

12:01 WIB

Kisah Panjang Sepatu

Selain dari kulit hewan, sepatu juga pernah dibuat dari rumput.

Penulis: Gisantia Bestari

Editor: Faisal Rachman

Kisah Panjang Sepatu
Kisah Panjang Sepatu
Pekerja menyelesaikan pesanan sepatu di bengkel kerja milik Ardian di PIK Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Senin (2/8/2021). ANTARAFOTO/M Risyal

Terbayang tidak, jika sepatu tidak pernah ditemukan? Pasti sekarang kita kerepotan setiap pergi ke luar rumah. Kita harus melewati jalanan yang becek atau trotoar dan aspal yang panas dengan bertelanjang kaki. 

Tapi, alas kaki yang sudah beragam bentuk kita temui saat ini, nyatanya memang punya sejarah panjang, mungkin hampir setua peradaban manusia itu sendiri. Lebih dari 5 juta tahun yang lalu, tepatnya di zaman es, sepatu mulai dibuat untuk pertama kalinya. Bahannya saat itu dari kulit binatang. 

Di pedalaman Missouri, Amerika Serikat, ada sepatu kuno yang ditemukan dan kemungkinan datang dari 8.000 tahun sebelum Masehi. Sepatu primitif tersebut ditemukan dalam jumlah banyak. 

Tak hanya di pedalaman Missouri, sepatu 'purba' juga pernah ditemukan di pegunungan Perancis. Sepatu yang terbuat dari kulit hewan ini diperkirakan sudah hadir sejak 3.300 Sebelum Masehi. Agar kaki terlindung dari panas ataupun dingin, sepatu juga dibuat dari rumput, selain dari kulit hewan.  

Di Mesir Kuno, alas kaki menjadi simbol yang menggambarkan posisi atau status sang pemilik. Sebab, hanya kalangan terpandang yang sanggup memakai alas kaki. Alas kaki dengan hiasan gambar yang indah dimiliki oleh raja Mesir.  

Sepatu dengan ciri khas tali yang diikat di sekeliling betis digunakan oleh masyarakat Yunani Kuno. Sepatu ini amat dibutuhkan untuk menemani aktivitas harian mereka. Ada pula sepatu yang dikenal dengan sebutan Caligae, yaitu sepatu tentara Romawi Kuno. Sepatu ini akan dipasangkan paku dari emas, perak, atau perunggu, jika tentara Romawi memenangi peperangan.

Seiring dengan keinginan manusia untuk semakin nyaman bersepatu, sepatu mengalami perkembangan bentuk. Sepatu dengan alas sol karet pertama kalinya diciptakan pada 1800 dan disebut dengan plimsolls. Kemudian, perusahaan sepatu karet Rubber Company yang berasal dari Amerika Serikat, bersama dengan Goodyear mulai merancang sepatu karet dan kanvas pada 1892. Sepatu ini dinamakan Keds. 

Converse pun mulai didirikan oleh Marquis Mills Converse di tahun 1908. Converse menjadi perusahaan pertama yang menciptakan sepatu untuk bermain basket. 

Baca Juga: Rayakan 25 Tahun Pokemon, Converse Rilis Edisi Khusus

Sepatu Keds menjadi sepatu olahraga pertama yang dibuat dalam jumlah banyak, yakni pada 1917. Seiring waktu, julukan Sneaker diberikan pada sepatu ini karena solnya lebih lembut dan tidak berdecit. 

Di tahun 1920, seseorang bernama Adolf Dassler membuat sepatu olahraga secara handmade di kamar mandi milik ibunya. Empat tahun kemudian, ia dan kakaknya yang bernama Rudolf Dassler meregistrasi bisnis mereka yakni Gebruder Dassler Schuhfabrik di Herzogenaurach, Jerman, dengan dibantu para anggota keluarga mereka. Di sinilah merek bernama Adidas lahir. Kemudian, Rudolf Dassler memisahkan diri dan mendirikan Puma pada 1948.

Sepatu sneaker mulai digemari banyak anak muda pada 1950-an, karena harganya bersahabat dan gampang pula didapatkan. Tak hanya sneaker yang populer kala itu, tapi juga Stiletto yang merupakan sepatu perempuan berhak tinggi. 

Sekitar tahun 1964, sepatu olahraga bernama Blue Ribbon Sports diluncurkan oleh Phil Knight dan Bill Bowerman. seiring berjalannya waktu, namanya diubah secara resmi pada 30 Mei 1971 menjadi Nike. 

Kini, sepatu  terus berkembang dengan beragam model, bentuk, warna, bahan, dan yang paling penting, fungsi. Jika sedang olahraga, kita akan mengenakan sepatu yang diperuntukkan untuk olahraga. Jika menghadiri acara formal, kita akan memilih model sepatu yang mempermanis penampilan. 

Nah, jika kita punya banyak koleksi sepatu untuk berbagai keperluan, ada baiknya kita memiliki rak khusus menyimpan sepatu agar selalu tertata rapi. Tapi, selain rajin dipakai, jangan lupa untuk rajin dibersihkan juga, ya!

Referensi:
M., Zaenuddin H. (2015). Asal-Usul Benda-Benda di Sekitar Kita: Tempo Doeloe. Jakarta: CHANGE.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar