c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

CATATAN VALID

12 Januari 2024

16:30 WIB

Kenapa Laba-Laba Tak Terjebak Jaringnya Sendiri?

Dengan menggunakan perangkap jaringnya, laba-laba dapat memakan 2000 serangga pertahunnya.

Penulis: Mohammad Widyar Rahman

Editor: Rikando Somba

Kenapa Laba-Laba Tak Terjebak Jaringnya Sendiri?
Kenapa Laba-Laba Tak Terjebak Jaringnya Sendiri?
Ilustrasi laba-laba sedang bersarang. Shutterstock/Yoesoep Adji

Laba-laba dikenal sebagai hewan yang dapat membuat jaring untuk menangkap mangsanya. Pada saat mangsanya terperangkap, justru laba-laba nampak secara leluasa melintasi jaring untuk menikmati makanan yang baru ditangkapnya. 

Sekalipun laba-laba terlihat bergerak secara acak, kemungkinan besar laba-laba tersebut tidak akan terjebak. Padahal jaring laba-laba memiliki lapisan perekat yang tersebar di seluruh jaring yang dipasangnya.

Pertanyaannya kemudian, kenapa laba-laba tidak terjebak di jaringnya? Banyak pakar beranggapan, ini disebabkan bahwa laba-laba memiliki semacam pelumas atau minyak alami pada kakinya yang dapat mencegahnya menempel pada jaring sutra.  Ternyata anggapan selama ini sepenuhnya salah. 

Para peneliti di Smithsonian Tropical Research Institute dan Universitas Kosta Rika yang meneliti hal ini. Mereka menemukan bahwa laba-laba tidak mempunyai kelenjar penghasil minyak dan kakinya juga tidak dilapisi bahan semacam itu.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa seekor laba-laba dapat melintasi jaringnya yang terlapisi perekat dengan cara berjingkat dan mengambil langkah hati-hati dari benang ke benang. Hanya ujung tiap kaki yang bersentuhan dengan jaring sutranya. Hal ini meminimalkan kemungkinan laba-laba terjerat dalam perangkapnya sendiri.

Selain itu, laba-laba merupakan hewan yang sangat cermat dalam membersihkan kaki-kakinya dari potongan benang sutra dan kotoran lainnya yang secara tidak sengaja menempel pada kaki atau bulunya. Laba-laba akan menarik masing-masing kakinya ke dalam mulutnya dan secara perlahan mengikis potongan sutra dan kotoran lain yang menempel. Perawatan yang cermat ini guna memastikan bahwa kaki dan tubuhnya tidak mudah lengket jika salah melangkah di jaringnya.

Apabila dilihat dari sisi bahan jaringnya, dengan kelenjar sutranya,  laba-laba sebenarnya dapat menghasilkan sekitar 7 jenis sutra berbeda. Laba-laba dapat menggabungkan berbagai jenis sutra ini agar menghasilkan serat khusus untuk berbagai tujuan baik kebutuhan untaian sutra yang lebih lengket, ataupun kebutuhan untaian sutra yang lebih kuat.

Karenanya, dalam membuat jaringnya, tidak seluruh area pada jaring laba-laba terlapisi perekat. Jari-jari jaring dan bagian tengah jaring tempat laba-laba beristirahat, dibuat tanpa perekat. Laba-laba dapat menggunakan area ini sebagai jalur untuk menjelajahi jaringnya tanpa terjebak 

Laba-laba juga mengetahui jaringnya akan kehilangan daya rekat setelah sekitar satu hari karena adanya pengaruh seperti akumulasi debu dan paparan udara. Untuk menghemat energi, laba-laba sering kali mendaur ulang protein sutra dengan cara memakan jaringnya sendiri. Hebatnya, laba-laba dapat mengonsumsi dan menggunakan kembali protein sutranya dalam 30 menit.

Tidak kalah pentingnya, sebagai konsumen generalis (memakan beberapa jenis mangsa.red), laba-laba berperan penting di ekosistem. Diperkirakan, laba-laba dapat memakan sebanyak 2000 serangga dalam satu tahun. Dengan kata lain, dengan menggunakan perangkap jaringnya, laba-laba juga dapat mengurangi jumlah serangga yang menjadi vektor penyebaran penyakit.


Referensi:
Briceño RD, Eberhard WG. Spiders avoid sticking to their webs: clever leg movements, branched drip-tip setae, and anti-adhesive surfaces. Naturwissenschaften. 2012 Apr;99(4):337-41. doi: 10.1007/s00114-012-0901-9. Epub 2012 Mar 2. PMID: 22382404.
Hadley, Debbie. "Why Spiders Don't Get Stuck In Their Own Webs." ThoughtCo, Sep. 9, 2021, thoughtco.com/spiders-stuck-in-webs-1968547.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar