29 Oktober 2024
16:00 WIB
Karang: Hewan Menakjubkan Yang Hidupnya Kian Menantang
Karang punya banyak tantangan hidup yang bikin stres. Kabar buruknya, hampir semua penyebab karang jadi stres adalah kita, manusia.
Penulis: Darliandri
Editor: Rikando Somba
Ilustrasi Terumbu Karang dengan penuh warna. Shutterstock/ver0nicka
Meskipun terlihat seperti tanaman berwarna-warni yang tumbuh di dasar laut, sebenarnya karang adalah hewan loh Sobat Valid. Karang tidak bisa membuat makanan sendiri seperti tanaman. Karang sendiri sebenarnya terdiri dari ratusan hingga ribuan makhluk kecil yang disebut polip.
Polip bisa menyerap kalsium dari air untuk membuat kerangka keras dari kapur (kalsium karbonat) yang menempel pada batu atau struktur lainnya.
Sebagian besar karang memiliki hubungan saling menguntungkan dengan alga kecil yang disebut zooxanthellae. Alga ini hidup di dalam jaringan karang dan terlindungi dengan baik. Mereka menggunakan limbah dari karang untuk fotosintesis, yaitu proses di mana tanaman membuat makanan.
Karang juga mendapat manfaat dari alga ini, karena alga memproduksi oksigen, menghilangkan limbah, dan menyediakan makanan yang dibutuhkan karang untuk tumbuh dan membangun terumbu karang. Nah kata terumbu karang sendiri punya arti yang lebih luas daripada karang yaitu ekosistem yang ada di sekitar kumpulan karang. Ekosistem terumbu karang adalah tempat tinggal bagi banyak makhluk laut, seperti spons, kerang, kepiting, dan berbagai jenis ikan.
Seperti ekosistem lainnya di daratan, ekosistem terumbu karang juga menghadapi masalah akibat aktivitas manusia.
Ketika terumbu karang mengalami stres, mereka kehilangan warna indahnya dan menjadi putih. Proses ini disebut pemutihan karang atau coral bleaching dalam Bahasa Inggris. Ada banyak faktor yang membuat karang stres, seperti peningkatan suhu air laut, penurunan kualitas air, dan cahaya matahari yang tidak tepat.
Kenaikan suhu air laut akibat perubahan iklim adalah salah satu penyebab utama pemutihan karang di seluruh dunia. Selain itu, perubahan iklim juga membuat salinitas air laut menurun, yang berarti air laut menjadi "kurang asin." Ini terjadi karena perubahan pola hujan, banyaknya air yang mengalir dari daratan, dan pencairan es. Selain itu, kualitas air juga menurun karena polutan yang masuk ke laut.
Cahaya matahari juga sangat penting untuk pertumbuhan karang. Jika cahaya terlalu sedikit, alga zooxanthellae yang hidup di dalam karang tidak bisa berfotosintesis dengan baik dan tidak bisa memberi makanan yang cukup untuk karang. Di sisi lain, jika cahaya terlalu banyak, itu juga bisa menyebabkan stres pada karang dan memicu pemutihan.
Cahaya di bawah laut dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya, sedimentasi yang tinggi bisa membuat dasar laut menjadi lebih dangkal, sehingga karang terkena lebih banyak cahaya. Namun, sedimen dan partikel lain juga bisa menghalangi cahaya.
Kenaikan suhu air laut juga membuat air menjadi lebih jernih, sehingga lebih banyak cahaya bisa mencapai dasar laut. Semua faktor ini saling berhubungan dan mempengaruhi kondisi karang di laut. Kalau karang bisa menjadi putih lantaran banyak tekanan, lalu manusia bisa seperti apa menghadapi tekanan, Sobat Valid?
Referensi
Hoegh-Guldberg, Ove. "Climate change, coral bleaching and the future of the world's coral reefs." Marine and freshwater research 50.8 (1999): 839-866.
EPA. Basic Information about Coral Reefs. https://www.epa.gov/coral-reefs/basic-information-about-coral-reefs
NOAA. Are corals animals or plants?. https://oceanservice.noaa.gov/facts/coral.html