c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

CATATAN VALID

12 November 2024

14:30 WIB

Jalan-jalan Sambil Memelihara Alam Di Destinasi Ekowisata Dunia

Sekadar jalan-jalan dan berlibur sih sudah biasa. Bagaimana kalau kamu bisa melakukannya sambil ikut menjaga kelestarian lingkungan? Kamu bisa coba mampir ke berbagai destinasi ekowisata!

Penulis: Novelia

Editor: Rikando Somba

<p>Jalan-jalan Sambil Memelihara Alam Di Destinasi Ekowisata Dunia</p>
<p>Jalan-jalan Sambil Memelihara Alam Di Destinasi Ekowisata Dunia</p>

Panorama pantai pink di Pulau Komodo, NTT, salah satu destinasi ekowisata di Indonesia. Shutterstock/nelzajamal

Sejak akhir abad ke-20, negara-negara di seluruh penjuru dunia telah menaruh perhatian lebih pada isu lingkungan. Sebagai masyarakat, kita diimbau untuk melakukan aktivitas-aktivitas dengan lebih memperhatikan dampak terhadap alam. Misalnya saja dengan memilah sampah sesuai kategori, supaya tak semuanya berujung di tempat pembuangan akhir.

Nah, selain masyarakat, pengusaha dan pemerintah juga menjalankan peran masing-masing dalam upaya melestarikan Bumi. Salah satunya adalah dengan mencanangkan prinsip cinta lingkungan pada sejumlah destinasi, atau yang kini dikenal dengan konsep ekowisata, atau ecotourism. Tujuannya tak lain untuk mendukung konservasi alam, serta mengurangi dampak lingkungan pada destinasi tersebut. Jadi, para wisatawan bisa menikmati keindahan alam sekaligus memberi dampak baik bagi lingkungan.

Destinasi mana saja sih yang sudah mencanangkan konsep ini? Validnews sudah rangkum beberapa destinasi ekowisata dari seluruh dunia yang akan bikin kamu tertarik berkunjung. Di sana, kamu gak cuma bisa menikmati pemandangan keren, tapi juga bisa berkontribusi menjalankan prinsi-prinsip ramah lingkungan.

Sundarbans Di Bangladesh Dan India
Yap, kamu tak salah baca. Destinasi yang satu ini memang ada di dua negara. Bukan karena jumlahnya lebih dari satu, tapi karena ia terbentang di perbatasan antara Bangladesh Selatan dengan India bagian Benggala Barat. Tak mengherankan, mengingat wisata ini merupakan hutan bakau terbesar di dunia, sekaligus salah satu ekosistem terpenting di Asia Selatan.

Menjadi habitat harimau Bengal, begitu banyak wisatawan lokal maupun internasional yang berminat mengunjungi objek wisata ini. Meski begitu, pengelola Sundarbans secara bijak menerapkan prinsip ekowisata, yakni melalui pembatasan jumlah pengunjung yang datang. Hanya mereka yang sudah memperoleh izin dari otoritas hutan atau pemerintah lokal yang boleh berkunjung. Para wisatawan juga hanya diperbolehkan masuk pada jam-jam tertentu.

Taman Corcovado Di Kosta Rika
Buat para social justice warrior alias SJW lingkungan, citra Kosta Rika bisa dibilang cemerlang. Soalnya, negara ini dikenal paling proaktif dalam hal pelestarian alam. 

Buktinya, lebih dari 25% wilayah Kosta Rika merupakan area yang dilindungi. Bicara soal ekowisata? Kosta Rika inilah pionirnya! Negara ini sukses mengombinasikan konservasi lingkungan dengan industri pariwisata, salah satunya di Taman Nasional Corcovado. Bagaimana caranya?

Pertama, dilakukan pembatasan jumlah pengunjung di ekowisata ini, sehingga meminimalisasi dampak terhadap ekosistem. Kemudian, Corcovado juga menyediakan pemandu yang akan memberikan edukasi tentang pentingnya konservasi, sekaligus menjaga keamanan pengunjung dari satwa liar.

Yang lebih keren, destinasi wisata ini juga berinvestasi nyata dalam infrastruktur berkelanjutan. Daerah-daerah sekitar Corcovado dilengkapi dengan penginapan ramah lingkungan dan fasilitas berkelanjutan yang mendukung proyek konservasi lokal, seperti reboisasi. Corcodavo juga menjadi rumah bagi sejumlah satwa liar yang langka. Sebut saja macaw merah, jenis burung yang menjadi lambang varian pensil atau spidol warna dari jenama faber castell.

Pantanal Di Brasil, Bolivia, Dan Paraguay
Sama seperti Sundarbans yang terletak di dua negara, Pantanal juga berlokasi di beberapa negara. Meski sebagian besarnye berada di Mato Grosso Selatan, Brasil, destinasi wisata yang merupakan lahan basah tropis terbesar di dunia ini, juga membentang di Bolivia dan Paraguay. Bicara soal konsep ekowisata, ada beberapa prinsip yang dijalankan oleh Pantanal.

Seperti destinasi ekowisata yang telah dibahas sebelumnya, Pantanal juga menerapkan pembatasan pengunjung dan menjadi sarana pelestarian habitat satwa liar. Misalnya jaguar, kuda liar, hingga anaconda. Dan sama seperti Corcovado, objek wisata di Amerika Selatan ini pun menyediakan pemandu yang akan memberikan edukasi kepada pengunjung mengenai ekosistem setempat dan urgensi konservasi.

Salah satu hal yang juga istimewa dari Pantanal adalah bagaimana pengelola memberdayakan masyarakat. Komunitas lokal didorong untuk dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian, sekaligus menjadi mata pencaharian mereka. Melalui penciptaan lapangan kerja baru di sekitar lokasi wisata berkelanjutan, dampak ekonomi daerah pun dirasakan semua pihak.

Pulau Komodo di Indonesia
Sobat Valid gak berpikir kalau pelaksana ekowisata cuma ada di luar negeri, kan?

Jangan salah, Indonesia juga punya kok destinasi yang bisa dibanggakan. Lebih hebatnya lagi, Taman Nasional Komodo yang dimaksud, nyatanya sudah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO. Memang apa saja prinsip ekowisata yang sudah dilakukan di sini?

Salah satunya adalah dengan melakukan pengaturan pada pelaksanaan tur, supaya habitat Komodo tetap terlindungi. Tak hanya itu, para penggunjung bakal diberi pengarahan khusus sebelum diperbolehkan memasuki area taman. Ada hal-hal yang tidak boleh dilanggar karena bisa mengganggu ekosistem yang ada. Selain itu ada pula peraturan spesifik mengenai pencegahan polusi dan imbauan untuk melindungi terumbu karang di sekitar pulau.

  

Referensi:

United Nations World Tourism Organization (UNWTO). (n.d.) Sustainable Tourism.
World Wildlife Fund (WWF). Ecotourism and Conservation.
Corcovado National Park. About Corcovado National Park.
Sundarbans National Park, India. Sundarbans National Park: Ecotourism and Conservation.
Pantanal, Brazil. Pantanal Conservation and Ecotourism.
Fiordland National Park, New Zealand. Fiordland Ecotourism and Conservation.
Journal of Sustainable Tourism. Articles on Ecotourism Practices.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar