c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

CATATAN VALID

06 Juni 2023

13:00 WIB

Guinness World Records Bermula Dari Debat Kusir Di Sebuah Bar

Buku pertama berjudul The Guinness Book of Records mengalami empat kali cetak ulang hanya dalam waktu satu tahun.

Editor: Rikando Somba

Guinness World Records Bermula Dari Debat Kusir Di Sebuah Bar
Guinness World Records Bermula Dari Debat Kusir Di Sebuah Bar
Buku Guinness World Records 2023. Sumber: https://www.guinnessworldrecords.com/.

Kalau kita mau melihat katalog tentang pencapaian unik orang-orang di seluruh dunia, Guinness World Records adalah jawabannya. Bukan hanya mengulas rekor-rekor ajaib yang diraih manusia, Guinness World Records juga membahas rekor yang disabet oleh suatu bangunan, hewan, koleksi, karya seni, dan transportasi. 

Guinness World Records hadir dalam bentuk buku, acara televisi, acara offline, media sosial, hingga situs yang terus diperbarui. 

Tapi, tahukan Anda, bahwa awal mula kemunculan Guinness World Records hingga menjadi penghargaan yang bergengsi bagi para peraih rekor bermula dari perdebatan di bar?

Ya, Guinness World Records bermula dari sebuah gagasan tentang buku kumpulan fakta yang diperlukan untuk memecahkan perdebatan di bar. Ihwalnya adalah saat Managing Director Guinness Brewery bernama Sir Hugh Beaver menghadiri pesta menembak di County Wexford, Irlandia pada 1950'an. Di sana, pria berusia 60 tahun tersebut berargumen dengan tuan rumah mengenai burung buruan (game bird) tercepat di Eropa.  Keduanya saling ngotot. Tidak ada satu pun buku referensi yang bisa menjawab hal tersebut. 

Karena kejadian itu, pada 1954, Sir Hugh mengajak Norris dan Ross McWhirter yang merupakan peneliti dari Fleet Street untuk menyusun buku tentang kumpulan fakta. Sekitar tanggal 30 November, kantor Guinness Superlatives mulai dibuka di lantai atas Ludgate House, 107 Fleet Street, London. 

Penulisan buku oleh peneliti kembar itu pun dimulai setelah melewati fase penelitian awal. Dibutuhkan waktu sekitar 90 jam dalam seminggu termasuk akhir pekan untuk menyelesaikan buku ini. Tak disangka-sangka, ini menjadi awal dari sebuah merek yang paling dikenal dan dipercaya sebagai patokan keberhasilan di seluruh dunia. 

Buku pertama berjudul The Guinness Book of Records terbit pada 1955, dengan kata pengantar oleh Norris dan Ross McWhirter. Buku tersebut mengalami empat kali cetak ulang hanya dalam waktu satu tahun. Total penjualannya mencapai 187.000 eksemplar buku. Kemudian tahun 1964, sebanyak 1 juta buku telah terjual dalam semua edisi dan bahasa. 

Kantor Guinness Superlatives sempat berganti nama menjadi Guinness Publishing Limited pada 1990,. Kemudian berganti nama lagi menjadi Guinness World Records pada 1999. 

Guinness World Records mulai merambah dunia digital dengan membuat situs di tahun 2000. Menyusul di tahun-tahun berikutnya, kanal media sosial mulai dibuat seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan TikTok. 

Kini, Guinness World Records sudah berkantor di Dubai, Tokyo, New York, London, hingga Beijing. Sebanyak lebih dari 60.000 titel rekor sudah tercatat, serta lebih dari 150 juta buku telah terjual secara global. Jutaan pengikut pun sudah diperoleh berbagai kanal media sosialnya. 

Sedikitnya, ada 6 rekor yang pernah diraih Indonesia dalam Guinness World Records, baik individu maupun berkelompok. Salah satunya adalah Rudy Hartono, sebagai pebulutangkis yang tercatat menjuarai All England hingga 8 kali.  


Referensi:
Guinness World Records. (2023). Our Story https://www.guinnessworldrecords.com/about-us/our-story diakses 24 Mei 2023. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar