c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

CATATAN VALID

30 September 2023

17:01 WIB

Fakta-Fakta Lubang Buaya

Bukan sumur tetapi nama wilayah yang disebut-sebut sebagai sarang buaya kala itu

Fakta-Fakta Lubang Buaya
Fakta-Fakta Lubang Buaya
Monumen Pancasila Sakti yang terdiri dari tujuh patung Pahlawan Revolusi di Kompleks Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Selasa (29/9/2015). Antara Foto/Hafidz Mubarak A

Di setiap penghujung bulan September ada peristiwa penting yang selalu diperingati bangsa Indonesia. Ya, G30S PKI. Kejadian yang menyisakan luka mendalam bangsa Indonesia karena peristiwa tersebut menimbulkan korban jiwa dan darah para putra terbaik bangsa. 

Peristiwa ini penculikan dan pembunuhan para perwira ABRI (TNI kala itu) erjadi di daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur. Daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma tersebut, menjadi saksi bisu peristiwa ini. Untuk mengenal lebih dekat, yuk, Sobat Valid, simak fakta-fakta daerah Lubang Buaya.

Nama Sebuah Kampung
Mengutip dari situs Perpustakaan Badan Standardisasi Nasional (BSN), lokasi tempat terjadinya G30S ini dahulu  diberi nama Lubang Buaya karena masyarakat sekitar mempercayai sebuah legenda yang menyebutkan ada banyak buaya yang hidup di dekat sungai kawasan hutan belantara tersebut. 

Buaya - buaya tersebut juga membuat lubang sebagai tempat berkumpul. Oleh karena itu, lokasi tersebut oleh masyarakat sekitar dinamakan Lubang Buaya. Saat ini menjadi salah satu kelurahan di bilangan Cipayung, Jakarta Timur.

Dikutip dari penelitian berjudul 'Menelisik Sejarah Penamaan Jalan Lubang Buaya dan Kaitannya dengan Peristiwa G30S' yang ditulis oleh Aqiilah Afiifadiyah Rahman dan Jumardi, diketahui bahwa daerah Lubang Buaya ini dulunya terdapat kali yang dipenuhi buaya. 

Selain buaya yang bisa dilihat dengan mata, ada buaya yang gaib alias siluman buaya putih. Namun halangan buaya-buaya itu bisa diatasi oleh seorang ulama bernama Pangeran Syarif (Datok Banjir). Sejak saat itu, daerah tersebut diberi nama Lubang Buaya.

Dijadikan Cerita Horor
Sebelum masa reformasi, Lubang Buaya terasa menjadi momok yang mencekam. Ini lantaran di masa Order Baru masif dilakukan kampanye propaganda yang mengkaitkan cerita horor Lubang Buaya dengan peristiwa pembunuhan yang tragis. Masyarakat terbuai dengan kengerian dan kondisi mencekam yang terjadi dini hari pada 1 Oktober 1965. 

Kampanye propaganda makin terasa dengan diputarnya film soal peristiwa G30S PKI yang di tayangkan secara serentak dan rutin tiap tahunnya. Belum lagi, narasi- narasi dalam bentuk buku yang juga jadi kurikulum wajib di sekolah.

Kebun Karet, Rumah Tua dan Sumur Tua
Pada awal kemerdekaan, daerah Lubang Buaya merupakan daerah perkebunan karet peninggalan Belanda. Daerah yang cukup luas mencakup lapangan terbang Halim Perdanakusuma kala itu, sehingga daerah ini cocok untuk kegiatan tersembunyi. 

Saat peristiwa G30S terjadi, lokasi ini dijadikan lokasi pelatihan para relawan Partai Komunis Indonesia yang kala itu di sebut Pemuda Rakyat. Para relawan dilatih militer untuk mendukung Gerakan 30S. 

Di dalam perkebunan karet itu, terdapat rumah tua sebagai tempat peristirahatan para mandor perkebunan menyadap karet. Rumah yang terbuat dari kayu tersebut menjadi tempat penyiksaan 4 perwira dalam peristiwa G30S pada tahun 1965.

Sedangkan sumur tua yang sudah tidak terpakai didekat rumah tersebut dijadikan tempat pembuangan mayat korban penyiksaan dan pembunuhan G30S. 

Monumen Pancasila Sakti
Untuk mengenangnya, saat ini lokasi pembantaian di Lubang Buaya tersebut didirikan monmen dan museum, untuk mengenang para korban G30S. Monumen ini dibangun tidak lama setelah peristiwa G30S. Patung 7 korban G30S, kendaran tua, rumah tua, sumur tua dan beberapa diaoroma yang menggambarkan peristiwa G30S dapat kita temui. 


Referensi:

Drakeley, S. (2007). Lubang Buaya : myth, misogyny and massacre. Nebula. Di Download dari http://www.nobleworld.biz/images/Drakeley.pdf 

Aqiilah Afiifadiyah Rahman dan Jumardi (2021). Menelisik Sejarah Penamaan Jalan Lubang Buaya dan Kaitannya dengan Peristiwa G30S. Jurnal Local History & Heritage. Didownload dari https://jurnal.medanresourcecenter.org/index.php/LHH/article/download/22/36

https://123dok.com/document/zln714gq-buku-panduan-monumen-pancasila-sakti-tambah-dami-paseban.html


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar