c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

CATATAN VALID

26 Juni 2023

16:30 WIB

Awalnya, Sedotan Terbuat Dari Logam

Sedotan plastik baru muncul sejak booming industri plastik sekitar tahun 1970an.

Penulis: Mohammad Widyar Rahman

Editor: Rikando Somba

Awalnya, Sedotan Terbuat Dari Logam
Awalnya, Sedotan Terbuat Dari Logam
Ilustrasi sedotan kertas. Shutterstock/Shawn.ccf

Maraknya restoran, café, kedai ataupun warung yang mangkal di pinggir jalan dengan beragam menu minuman yang disajikan. Biasanya dilengkapi dengan sedotan terutama sedotan sekali pakai yang terbuat dari plastik.

Banyaknya limbah sedotan plastik yang dihasilkan ternyata menimbulkan masalah terhadap lingkungan. Hal ini memunculkan tren sedotan biodegradable, seperti sedotan kertas dan sedotan yang terbuat dari logam. Tahukah bahwa inovasi bahan sedotan tersebut sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun lalu?

Menurut sejarahnya, sedotan minuman paling awal dibuat lebih dari 5000 tahun yang lalu. Temuan sedotan tesebut berasal dari reruntuhan kota dan makam Sumeria. Para arkeolog berhasil menemukan sedotan yang terbuat dari emas dan batu lapis lazuli yang berharga.

Artefak mahal yang berusia ribuan tahun ini dapat memberi kita bukti bahwa boleh jadi desain lebih sederhana telah digunakan jauh lebih awal dari itu. Kemungkinan besar terbuat dari kayu atau tanaman berongga alami.

Menurut ilmuwan, orang Sumeria membuat bir dalam wadah fermentasi yang sangat sederhana. Hasil fermentasinya menghasilkan cairan berupa bir di atasnya dan produk samping berupa padatan yang terkumpul di dasar wadah sehingga cara meminumnya menggunakan sedotan.

Di belahan dunia yang lain, tepatnya di Argentina, penduduk asli menggunakan sedotan yang berasal dari bahan kayu sederhana. Kemudian, lambat laun beralih ke bahan logam yang disebut "bombilla". Bombilla ini juga ternyata memiliki fungsi lain sebagai saringan untuk minum teh.

Berabad kemudian, pada tahun 1800-an, cara minum menggunakan sedotan yang berasal dari tanaman gandum sangat populer karena sedotan tersebut murah dan mudah diperoleh. Akan tetapi, strukturnya yang rapuh membuatnya tidak dapat digunakan dalam waktu lama.

Tidak puas dengan model sedotan minuman yang mudah rapuh saat itu, penemu Amerika yang bernama Marvin C. Stone menciptakan model sedotan minuman modern pertama pada tahun 1888. Stone membuat prototipe sedotannya dengan melilitkan potongan kertas pada pensil dan merekatkannya.

Kemudian, Ia menyempurnakan proses pembuatannya dengan membuat mesin otomatis. Mesin ini menghasilkan sedotan lebih kuat bahkan dapat digunakan pada minuman beralkohol. Selain itu, dari sisi desain, menurut Stone sedotan yang ideal adalah sepanjang 21,59 cm dengan diameter yang cukup lebar untuk mencegah hal-hal seperti biji lemon tersangkut di dalam sedotan.

Sedotan buatan Stone kian populer, terutama setelah penemuan sedotan bengkok oleh Joseph Friedman pada tahun 1937 dan semakin meningkat pasca booming industri plastik sekitar tahun 1970an ketika beralih ke sedotan plastik. Bahan plastik menjadikan pembuatan sedotan minuman dengan cepat dan murah.

Seiring waktu, munculnya tren bahan baku ramah lingkungan justru mendorong para pelaku usaha memulai kembali produksi sedotan minuman yang terbuat dari kertas dan logam. Hal ini mengindikasikan inovasi ramah lingkungan pada dasarnya merupakan gagasan yang telah diterapkan sejak ribuan tahun lalu.


Referensi:
Bellis M. 2020. Biography of Marvin Stone, Inventor of Drinking Straws. Diakses dari: https://www.thoughtco.com/history-of-drinking-straws-1992399
Eating Utensils. 2023. The History of Drinking Straws. Diakses dari: http://www.eatingutensils.net/history-of-other-eating-utensils/drinking-straws-history/
Gibbens S. 2018. A Brief History of How Plastic Straws Took Over the World. Diakses dari: https://www.nationalgeographic.co.uk/environment-and-conservation/2018/07/a-brief-history-of-how-plastic-straws-took-over-the-world


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar