07 Desember 2021
17:22 WIB
Soto Betawi adalah soto khas DKI Jakarta yang disajikan dengan kuah santan. Soto gurih dengan kuah santan ini berisi daging sapi. Selain daging sapi, isian Soto Betawi juga terdiri dari jeroan sapi dan organ sapi lainnya, seperti mata sapi, torpedo, dan hati.
Saat disajikan, soto ini biasanya ditambahkan dengan tomat, seledri, bawang goreng, dan emping. Bersama dengan nasi hangat, sambal, jeruk nipis dan acar, soto ini pun semakin nikmat disantap. Ya, itulah soto Betawi. Soto dengan rasa yang cenderung berbeda dari soto-soto lainnya ini adalah salah satu warisan kuliner negeri yang harus kita lindungi bersama.
Namun, apakah kamu sudah tahu sejarah soto Betawi? Kehadiran soto yang satu ini sejatinya tak terlepas dari gelombang kedatangan orang China ke nusantara, termasuk Jakarta pada 1740-an. Mereka para pendatang, memutuskan untuk berontak dari Belanda yang saat itu mulai menjajah Indonesia.
Baca juga: Pudar Pamor Kerak Telor Betawi
Pemberontakan ini menghasilkan pertumpahan darah antara orang keturunan Cina dengan tentara Belanda. Di saat inilah, percampuran budaya membaur antara warga asli Betawi dengan pendatang, termasuk di bidang kuliner seperti soto.
Namun, istilah soto Betawi sendiri sebenarnya belum populer digunakan, sekalipun sudah banyak diperdagangkan. Nama soto yang diperdagangkan umumnya dilekatkan dengan nama penjualnya, misalnya 'Soto bang Jaka', 'Soto Pak Udin', dan sebagainya.
Nama soto Betawi sendiri baru dikenal oleh masyarakat umum di tahun 1977 -1978. Adalah Lie Boen Po, seorang penjual soto keturunan Tionghoa yang pertama kali menggunakan istilah soto Betawi pada soto dagangannya. Soto ini dijualnya di Prinsen Park atau THR Lokasari saat ini.
Baca juga: 7 Kuliner Indonesia Yang Layak Mendunia
Uniknya, istilah soto Betawi sendiri baru mulai populer dan banyak digunakan oleh masyarakat setelah penjual soto itu menutup usahanya di tahun 1991. Sejak saat itulah soto Betawi menjadi populer di seantero Jakarta dan banyak kota lain di Indonesia.
Soto ini cepat menjadi favorit banyak orang lantaran memiliki rasa yang gurih khas yang berbeda dengan soto lainnya. Campuran santan dan susu memberikan perpaduan rasa gurih santan dengan sensasi creamy dari susu. Kini, para penggemar soto Betawi mungkin punya tempat favorit masing-masing dalam menikmati sajian soto gurih ini. Kalau kamu, di mana gerai favoritmu? .
Referensi:
Detail Penyusunan Data Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda untuk Output Layanan Data dan Informasi Kota Jakarta Barat. (2018). Soto Betawi. Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal, Kemendikbud.