Asal Usul Permainan Catur

Siapa yang tidak mengenal permainan yang satu ini? Ya, catur, merupakan salah satu permainan paling populer dan tertua di dunia. Permainan ini memiliki sejarah yang panjang. Bahkan, tidak ada yang tahu siapa sebenarnya yang menciptakan permainan ini. Adapun, cara bermain catur yang kita kenal sekarang ini juga belum ditetapkan sebelum abad ke-19.

Meski demikian, banyak sumber meyakini, catur berawal dari India pada abad ke-6 masehi. Awalnya, permainan ini dikenal dengan nama chaturanga (bahasa Sansekerta) yang berarti “empat divisi militer”.  Istilah ini juga merujuk pada struktur tentara India kuno yang terdiri dari infanteri (pion), kavaleri (kuda), gajah (benteng), dan kereta perang (ratu).

Tentunya, chaturanga ini tidak persis sama dengan permainan catur seperti yang kita ketahui sekarang. Permainan ini dimainkan oleh empat orang sekaligus. Namun, kesamaannya adalah, masing-masing bidak memiliki kekuatannya masing-masing. Dan, kemenangan hanya didapatkan ketika salah satu berhasil menjatuhkan sang “raja”.

Dari India, chaturanga dipercaya menyebar ke Persia di mana permainan ini dikenal sebagai "shatranj”. Dalam bahasa Persia, "shatranj" berarti "raja." Beberapa perubahan dilakukan pada aturan permainan selama di Persia, tetapi esensi dasar permainan tetap sama. 

Setelah Kekhalifahan Islam menaklukkan Persia, permainan ini langsung menjadi sangat populer di kalangan Muslim.

Setelah menjadi populer di Persia, catur juga mulai menyebar ke wilayah Afrika Utara. Kemudian catur mengalami berbagai modifikasi. Buku-buku tentang strategi “shatranj” mulai ditulis, dan permainan ini mulai dihormati sebagai bentuk seni dan latihan mental.

Di sisi lain, beberapa sumber lain meyakini, permainan catur berasal dari China di tahun 200 sebelum masehi. Diyakini, seorang komandan perang bernama Han Xin yang menciptakan catur untuk menggambarkan strategi pertempuran penting dalam sejarah China. Namun, permainan ini pada akhirnya terlupakan oleh rakyat China dan baru muncul lagi dengan sejumlah aturan aturan anyar pada abad ke 7 masehi.

Permainan ini kemudian populer dengan nama “XiangQi” yang berarti permainan gajah. Sejumlah kalangan mempercayai “XiangQi” adalah asal muasal permainan “Chaturanga” di India. Dengan kata lain, diyakini catur bermula dari China, baru bergeser ke India dan Afrika.

Momen penting dalam perkembangan catur adalah saat ia memasuki wilayah Eropa di abad ke-10 masehi. Permainan ini masuk melalui Spanyol dan Italia untuk kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan dikenal dengan istilah “Chess” dalam Bahasa Inggris.

Di abad ke-15, aturan permainan catur mulai mengalami perubahan signifikan di Eropa, termasuk cara menggerakkan bidak ratu dan benteng. Hal ini membuat permainan catur menjadi lebih cepat dan dinamis. Kemudian pada abad ke-19, aturan modern catur yang kita kenal hari ini mulai ditetapkan. Perubahan aturan ini termasuk pembakuan gerakan bidak dan pengenalan konsep seperti rokade (gerak bidak khusus yang melibatkan raja dan benteng) dan promosi bidak (penukaran pion dengan bidak yang lebih kuat/perwira).

Pada abad ke-20, catur berkembang menjadi olahraga internasional dengan pembentukan organisasi seperti Fédération Internationale des Échecs (FIDE) pada tahun 1924. Turnamen dan kejuaraan dunia mulai diadakan secara rutin, menjadikan catur sebagai salah satu olahraga mental paling bergengsi di dunia.

Kini di abad ke-21 atau di era digital saat ini, kita tak harus memiliki papan catur untuk memainkannya. Ada banyak situs permainan catur hingga aplikasi atau perangkat lunak catur yang memungkinkan kita bertanding bahkan dengan pemain dari negara lain.  

Referensi: 

Chess. (2023). History of Chess | From Early Stages to Magnus. Diakses dari: https://www.chess.com/article/view/history-of-chess
Chess Klub. (2024). Where did Chess Come From?. Diakses dari: https://chessklub.com/where-did-chess-come-from/
MPL. (2023). Who Invented Chess? A Detailed Guide to the Origin of Chess. Diakses dari: https://www.mpl.live/blog/who-invented-chess/