c

Selamat

Rabu, 19 November 2025

CATATAN VALID

05 Juni 2024

17:56 WIB

Asal Usul Nama Rupiah, Penyebutan Uang Dan Duit

Rupiah merupakan mata uang resmi Indonesia. Penamaan ini tak lepas dari pengaruh bahasa sansekerta yang ramai digunakan pada zaman Kerajaan Hindu-Buddha di tanah air

Penulis: Kevin Sihotang

<p>Asal Usul Nama Rupiah, Penyebutan Uang Dan Duit</p>
<p>Asal Usul Nama Rupiah, Penyebutan Uang Dan Duit</p>

Mata Uang Rupiah Indonesia. Shutterstock/Fedor Selivanov

Mata uang merupakan salah satu identitas suatu bangsa. Di Indonesia, kita memiliki Rupiah sebagai mata uang resmi. sebelum itu, di nusantara sudah digunakan beragam mata uang. Sebut saja keping emas, perak, tembaga, dirham, gulden, sen, uang Jepang, uang NICA, ORI (Oeang Republik Indonesia), ORI Daerah, uang RIS hingga Rupiah seperti yang kita kenal saat ini. 

Tapi, pernahkah Sobat Valid bertanya-tanya, dari mana asal mula nama Rupiah?

Sekilas, nama Rupiah sendiri banyak diasosiasikan dengan mata uanga India, Rupee. Ini tak salah, tapi juga tak sepenuhnya benar. 

Usut punya usut, nyatanya Rupiah berasal dari bahasa sansekerta,  “rupyakam” atau “rupaya” yang artinya perak. Bukan tanpa alasan, pada jaman dahulu, mata uang umumnya masih berbentuk koin dan terbuat dari perak asli. Nama ini sebetulnya pertama kali digunakan di India Timur pada abad ke 16, lantas di India mengalami perubahan frasa dan ucapan menjadi “Rupee”. 

Sedangkan di Indonesia, Rupaya diubah frasa dan ucapannya menjadi “Roepiah” atau dibaca “Rupiah”. Karena akar historisnya ini jugalah, sampai saat ini , masih ada segelintir orang yang menyebut uang dengan perak. "Berapa perak harganya?," pernah mendengarnya bukan? 

Apapun itu, tak bisa dipungkiri juga, penggunaan nama Rupiah di Indonesia tak lepas dari pengaruh budaya India yang kental semasa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha. Penyebutan nama mata uang India sendiri mirip dengan Rupiah, yakni “Rupee” atau dibaca “rupi”. Mata uang ini juga digunakan di beberapa negara lain seperti Pakistan, Nepal, Mauritius, hingga Sri Lanka. 

Sementara di Maladewa, digunakan mata uang yang penyebutannya nyaris sama persis dengan milik Indonesia, yakni “Rufiyah”. 

Ya, Indonesia dan beberapa negara yang disebutkan di atas menggunakan akar kata “Rupiya” untuk mata uang karena merupakan hasil pengaruh penyebaran bahasa Sansekerta yang sudah ada di berbagai negara di kawasan Samudera Hindia, sejak abad ke 6 sebelum masehi (SM). 

Melompat ke masa modern, mata uang Rupiah ditetapkan sebagai mata uang Indonesia pada November 1949 atau empat tahun setelah kemerdekaan. Di masa awal kemerdekaan, sebelum akhirnya menggunakan Rupiah, Indonesia menggunakan mata uang dikenal sebagai Oeang Republik Indonesia (ORI). Mata uang ORI hanya beredar selama 4 tahun yakni pada 1945-1949. Di masa ini, juga beredar mata uang Jepang dan Belanda di kalangan masyarakat Indonesia. 

Uang dan Duit
Kemudian, dari mana sih kata “uang” tercipta? Merangkum berbagai sumber, ada berbagai macam asal-usul kata “uang”. 

Salah satu di antaranya adalah, kata “uang” berasal dari nama ahli keuangan China, Wang Anshi (1021-1086). Di masa ini, uang emas China pernah beredar dan menjadi alat pembayaran di Indonesia. 

Kemudian versi lain juga mengatakan, “uang” berasal dari istilah “wang” (bahasa China kuno) yang artinya adalah alat pembayaran yang terbuat dari emas. Ada versi lain lagi yang mengatakan kata “uang” berasal dari “daluwang”, nama kertas tradisional yang terbuat dari serat-serat kulit pohon yang merupakan bahan utama pembuatan ORI. 

Tak sampai di situ, kita juga sering menyebut “uang” dengan sebutan “duit”. Jika ditelusuri, kata 'Duit" tercantum pada koin Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) milik Belanda saat menjajah Indonesia. Di periode 1790-an umum mencantumkan kata duit di satu sisinya koin. 

Kata "duit" sendiri berakar berasal dari bahasa Belanda "duit" atau "deut" (dibaca: geld), sebutan untuk uang koin kuno di Eropa yang dibuat pada abad ke-14. Secara harfiah, kata duit atau deut berarti kepingan-kepingan. Selain itu, kata “duit” juga diyakini memiliki hubungan dengan istilah bahasa Jerman, yakni “dute” yang juga merujuk pada koin. 

Seiring waktu, kata “duit” tidak hanya digunakan untuk merujuk pada koin kecil, namun juga menjadi istilah umum yang merujuk pada uang dalam bentuk apa pun. Duit kini pun hanya digunakan terbatas pada pembicaraan informal untuk menggantikan kata uang atau rupiah. 


Referensi: 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar