c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

CATATAN VALID

07 Juli 2025

13:30 WIB

Asal Usul Bakpia: Oleh-oleh Khas Jogja Dari Tiongkok

Siapa tak kenal bakpia? Camilan mungil yang selalu menjadi buah tangan wajib setiap kali berkunjung ke Yogyakarta ternyata berasal dari Tiongkok loh.

Penulis: Dwiditya Pamungkas

Editor: Rikando Somba

<p id="isPasted">Asal Usul Bakpia: Oleh-oleh Khas Jogja Dari Tiongkok</p>
<p id="isPasted">Asal Usul Bakpia: Oleh-oleh Khas Jogja Dari Tiongkok</p>

Bakpia, kue kering berbentuk bulat pipih yang berasal dari Tiongkok dan populer di Yogyakarta. Validnews.ID/Dieky Ade

Bakpia adalah salah satu camilan khas Yogyakarta yang selalu menjadi oleh-oleh bagi para wisatawan saat berkunjung ke kota Yogyakarta. Sobat Valid yang jalan-jalan ke kota pelajar ini, pasti setidaknya pernah membelinya untuk oleh-oleh kan. 

Di balik kelezatan dan popularitasnya sebagai oleh-oleh khas Jogja atau Yogyakarta, ternyata bakpia menyimpan jejak sejarah panjang yang berakar dari budaya Tionghoa.

Bakpia, atau dalam bahasa Hokkian dikenal sebagai "pia", berarti kue, sedangkan "bak" berarti daging. 

Awalnya, bakpia adalah kue panggang berisi daging cincang berbumbu. Adapun daging yang digunakan ialah daging babi. Makanan ini awalnya dibawa oleh imigran Tionghoa yang menetap di Indonesia, terutama di Kawasan Pathuk, Yogyakarta sekitar abad ke-20.

Karena mayoritas penduduk Yogyakarta memeluk agama Islam dan tidak mengonsumsi daging babi, maka isian bakpia mengalami adaptasi. Isian daging diganti dengan kacang hijau manis yang lebih dapat diterima oleh masyarakat luas. Perubahan ini lambat laun justru menjadi ciri khas dari bakpia versi Indonesia. Perkembangan inilah yang melahirkan bakpia pathuk, jenis bakpia yang kini paling dikenal.

Nama "pathuk" sendiri diambil dari lokasi asal para produsen pertamanya yang berada di kawasan Pathuk, pusat Kota Yogyakarta. 

Usaha pembuatan bakpia mulai tumbuh pesat sekitar tahun 1948, ketika beberapa warga keturunan Tionghoa mulai memproduksinya secara rumahan dan menjualnya ke masyarakat. Salah satu bakpia yang telah berdiri sejak tahun 1948 hingga kini ialah perusahaan bakpia yang dibangun oleh Liem Bok Sing dan dikenal sebagai bakpia Patuk 75. Angka 75 disematkan karena perusahaan ini berdiri di Jl. Aipda KS Tubun No. 75.

Bakpia merupakan contoh nyata dari perpaduan budaya yang berlangsung secara harmonis dan mencerminkan dinamika kebudayaan. Rasa khas Tionghoa telah menyatu secara selaras dengan cita rasa lokal Jawa, menjadi simbol konkret toleransi dan akulturasi antara budaya Tionghoa dan Yogyakarta. 

Perbedaan-perbedaan budaya yang sebelumnya tampak jelas perlahan menjadi lebih lentur seiring dengan proses interaksi yang terus-menerus dengan lingkungan, hingga akhirnya menyatu tanpa sekat setelah berjalan puluhan tahun.

 

Referensi:

  1. https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/bakpia-yogyakarta
  2. https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/blog/pasarkotagedeyia/bakpia-pathuk-sejarah-dan-keunikannya/

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar