09 November 2021
14:42 WIB
Apa yang menyebabkan kamu tidak berkeringat ketika bekerja berjam-jam di dalam kantor? Ya, itu semua berkat pemasangan pendingin ruangan atau air conditioner (AC). Berkat benda yang satu ini, kita bisa beraktivitas dengan nyaman di dalam ruangan tanpa terganggu dengan rasa gerah yang menyergap.
Tapi, tahukah kamu, AC itu sejatinya sudah ada sejak zaman Romawi, loh, meskipun bentuknya belum secanggih sekarang. Kala itu, AC sebatas dimiliki oleh kalangan keluarga kerajaan dan para orang kaya saja. Kenapa? Mahalnya harga dan terbatasnya jumlah AC menjadi alasannya.
Pada 1820, ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday berinovasi pada AC dengan memakai gas anomia. Lalu, 22 tahun kemudian, pemutakhiran AC dilakukan lagi dan kali ini oleh seorang dokter bernama John Gorrie.
Di sinilah awal mula kelahiran AC modern yang kita kenal saat ini. Sayangnya, dokter dari rumah sakit Apalachicola, Florida, Amerika Serikat tersebut wafat pada Juni 1855 sebelum hasil pekerjaannya itu disempurnakan.
Melanjutkan apa yang dilakukan oleh John, seorang insinyur bernama Willis Haviland Carrier menyempurnakan kerja AC. Namun, AC ini hanya diperuntukkan bagi kebutuhan percetakan dan industri lainnya, bukan untuk kenyamanan manusia. Pada 1927, AC untuk perumahan mulai dikembangkan. Sebuah rumah di Mineapolis menjadi rumah pertama yang menggunakan AC.
Kini, segala sektor mulai dari industri, perkantoran, dan perumahan, telah memanfaatkan fungsi AC sebagai pendingin suhu ruangan yang membuat orang-orang betah berlama-lama berkegiatan di dalamnya.
Nah, sebenarnya bagaimana si prinsip kerja? Pada dasarnya, AC adalah alat yang mampu mengatur suhu ruangan sesuai kemauan kita. Sesuai namanya, ia bertugas mengondisikan suhu ruangan sesuai yang dibutuhkan.
Ada sejumlah komponen di dalam AC. Pertama, ada kompresor yang merupakan power unit dari sistem AC. Kompresor mengubah gas bertekanan rendah menjadi gas bertekanan tinggi yang diteruskan ke kondensor sebagai komponen kedua.
Kondensor lalu mendinginkan gas bertekanan tinggi tersebut, menjadi cairan bertekanan tinggi yang dialirkan ke orifice tube yang merupakan komponen ketiga. Orific tube menurunkan tekanan dan suhu cairan bertekanan tinggi menjadi cairan dingin bertekanan rendah.
Pekerja sedang memasang AC. ANTARA/Joko Sulistyo
Dalam beberapa model AC, selain memasang orifice tube, katup ekspansi juga dipasang. Komponen keempat ini adalah yang terpenting karena ia mengendalikan aliran cairan pendingin lewat katup orifice yang mengubah cairan menjadi uap saat zat pendingin memasuki komponen selanjutnya yaitu evaporator.
Kipas evaporator kemudian meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigeran di dalam evaporator akan berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, namun tetap mengandung sedikit cairan. Selanjutnya, campuran refrigeran masuk ke pengering. Umumnya, ada silikon yang dipasangkan pada evaporator untuk menyerap kelembapan dari refrigeran.
Tentunya, AC membutuhkan tenaga listrik yang relatif besar. Jadi, jika ruangan sedang kosong, sebaiknya AC dimatikan saja agar lebih hemat energi. Boleh juga, sesekali kita membuka jendela untuk merasakan udara yang alami dari luar.
Referensi:
M., Zaenuddin H. (2015). Asal-Usul Benda-Benda di Sekitar Kita: Tempo Doeloe. Jakarta: CHANGE.